Wednesday, June 24, 2009

Belajar dari Pemborong

Cerita Pemborong Rumah/renovasi Rumah
Setelah lebaran tahun 2008, saya merenovasi rumah, Rumah dikerjakan oleh pemborong dari SOLO. Nama pemborongnya pak Ripno, orang nya pensiunan PNS, sdh tua juga sih. Selama 5 bulan pak Ripno tidur dirumah yang direnovasi, kalau disuruh tinggal ditempat lain dia gak mau. Dia lebih memilih dekat dengan para tukang nya. Jadi malam harinya pak Ripno bisa ngobrol dan merasakan bagaimana nuansa kehidupan para tukang. Kadang tukang sama laden jumlah nya ada 18 orang, kadang 10orang. Belum selesai rumah saya direnovasi, pak Ripno sdh dapat orderan lagi utk renovasi rumah, dapat lagi renovasi Ruko di jln Beruang, dan sekarang mengerjakan rumah....Hmmm berarti pak Ripno banyak orderan nya nih....
Apa saja yang membuat pak Ripno mendapat orderan terus?
Analisa saya sbb:
  1. Orang nya ramah sama calon pelanggan, dan bahasa nya santun. Jadi enak kalau diajak ngobrol
  2. Lebih mengutamakan kualitas, bukan kejar profit. Terlihat dari besi-besi yang dipasang, model rumah yang ditawarkan. Contoh besi cor, kalau kita perhatikan, kita menira pak Ripno akan membuat rumah 4 tingkat, padahal hanya 2 tingkat. Jadi kokoh sekali.
  3. Profesional, sdh penglaman dengan beberapa projek.
  4. Pengalaman, Penghitungan nilai bangunan yang tepat
  5. Kemampuan mengatur pola kerja tukang. Jam 7 pagi sdh mulai kerja, jam 17.30 baru istirahat.
  6. Penghematan, pak Ripno membawa ibu-ibu tukang masak dari SOLO, pada saat gak masak, ibu-ibu ini juga ikut kerja.
  7. Pemilihan Barang berkualitas, tahu dengan harga barang.
  8. Tegas sama tukang, lembut sama pelanggan. pengalaman saya sama beliau, kalau ada tukang yang gak benar langsung dipulangkan/dipecat, gak mau menerima lagi kerja sama beliau, artinya tukang tsb sdh diblack list.
  9. Disain rumah yang bagus dll...
  10. Murah, Penghitungan profit hanya sekitar 10 sd 15% dari total pembelian barang/material.
Nah kalau ada yang ingin menekuni bisnis Borong bangunan, lumayan juga tuh....

Tuesday, June 23, 2009

Membiasakan Anak dgn contoh yg baik

Pagi ini (23Jun09), saya ajak Arbi (2thn) keliling komplek, pas masuk Jl
Kelinci, Arbi membunyikan klason motor, dan Arbi mengangkat tangan ke pak
Satpam. Saya tercengang kok bisa ya Arbi mengerjakan hal itu? Mungkin karna
setiap saya lewat sana, saya "Say Hello ke pak Satpam" jadi Arbi meniru nya.
Ya begitulah anak, akan mencontoh apa yang kita.

Arbi yang kecil, sdh tahu menghidupkan komputer, mulai menekan tombol ON,
dan memasang kabel internet, ini karna Arbi lihat kakaknya yang menghidupkan
komputer. Kalau kabel internet belum terpasang pasti dia heboh, karna gak
bisa lihat gambar truk kesukaan nya. Bagaimana kalau menghidupkan TV, pasti
setelah menghidupkan TV, Arbi akan menghidupkan kipas angin, nah
langkah-langkah itu sdh tertanam di otaknya. Gimana kalau mencium Bunda,
Papa, dan kakanya, pasti setelah cium pipi kiri, pasti cium kening. Kalau
kening gak kejangkau, pasti Arbi teriak "TAS-TAS" maksudnya (atas) cium
kening...

Waktu kecil (1 SD sd 4SD), saya sering dibawa oleh Bapak saya ke tempat
dimana ada Gotong Royong, misal bangun Masjid, buat jalan, bersih2 di Desa
Bapak, Waktu kecil saya hanya berharap dapat nasi bungkus utk makan siang.
Nasi bungkus nya pasti enak sekali, karna dibungkus pakai daun pisang. Saya
sangat merasakan dampaknya sekarang, Yang saya rasakan sekarang adalah saya
berani tampil di masyarakat dibandingkan dengan Kakak-kakak dan adik2ku.

Ya memang, anak akan melihat contoh dilingkungan nya, kalau lingkungan nya
baik maka akan baiklah prilaku anak tersebut. Kadang-kadang saya bawa Arbi
ke masjid untuk shalat Magrib, untuk melihat shalat berjamaah. Hmmm Arbi kan
baru 2thn, apa tidak menganggu? Sebetulnya kalau anak sdh biasa melihat Ibu,
Kakak2 nya shalat dirumah, jadi gerakan shalat tidak akan membuat dia
tertarik utk menggoda. Karna Arbi sekarang sdh mulai berani sama orang luar,
jadi kalau pas shalat, saya minta Kakaknya Alief untuk shalat terakhir dan
menjaga Arbi dulu. Jadi Alief shalat nya 1 rakaat terakhir saja, itu pun
kalau Arbi nya mau diam.

Yang saya terapkan ke Arbi, dan selalu saya sampaikan adalah "Di Masjid gak
boleh ribut, gak boleh lari2" Walau Arbi belum bisa jawab, tapi dia
paham/mengerti kok yang kita inginkan. Kata-kata gak boleh ribut ini saya
ulang-ulang. Jadi Insya Allah, di usia TK nanti dia sdh bisa shalat di
masjid dan tidak membuat kegaduhan di Masjid. Mungkin kita bisa lihat
kebanyakan anak-anak yang sudah SD kelas 5 SD shalat di Masjid masih saja
ribut, saling pukul, saling dorong, dll. Saya berpikir, kalau Bapak/Ibunya
sdh menanmkan sejak kecil di Masjid gak boleh ribut, maka saat dia besar
akan tertanam dengan kata-kata tersebut.....

Disaat liburan ini, saya sdh merencanakan untuk mengajak Alief (mau masuk
SMP) untuk sering ikut pengajian shubuh di Masjid Mekar Indah. Saya lihat,
daya tangkap anak kecil sangat bagus. Kata-kata yang diucapkan Ustad, bisa
diulangi dengan baik setelah pulang dari pengajian. Semakin sering kita
mendengar pengajian maka semakin mantap kita melangkah dalam hidup ini,
karna kita hidup punya tujuan. Untuk mencapai tujuan haruslah dengan
ilmu....Ilmu Dunia dan Akhirat. Kemaren saya terharu kitaka Alief memberikan
selebaran keterangan lulus dari sekolah dengan nilai rata2 diatas 9.
Alhamdulillah NEM terbaik se kecamatan Cikarang Timur kata gurunya.

Melalui tulisan pendek ini saya mengajak Bapak/Ibu yang sdh punya anak,
"Mari kita memberikan contoh yang baik ke anak-anak kita"....Ingat buah Apel
jatuh tidak jauh dari pohon (pesan dari teman di FB).

Insya Allah kita akan menikmati hasil pendidikan kita thdp anak...."Jangan
sampai sdh dewasa baru kita menyesal, karna anak kuran didikan", ingat
philosofi bambu, saat kecil
bisa dibentuk, kalau sdh jadi bambu gak bisa lagi dibentuk sesuai keinginan
kita, kecuali bambunya dibakar.

Tuesday, June 09, 2009

Alief keterima di SMP

Sewaktu berangkat ke SMP 1 Cikarang, Alief kelihatan nya agak gelisah. Karna gak seperti biasanya dia grogi. Waktu Ujian dia yakin optimis keterima, tapi pada saat mau lihat hasilnya, kok jadi grogi. Kabarnya yang diterima hanya 30 orang, "Apakah Alief masuk diantaranya?". Kalu gak diterima pasti ALief malu, karna Papa bercerita waktu masuk sekolah dulu, gak pernah orang tuanya (Kakek/Nenek) yang antarin/urusin sekolah. yang daftar ke SMP Pilar ada lebih 160orang...dan itu anak SD lulusan terbaik dari masing-masing sekolah.

Ditengah dia resah/gelisah itu saya katakan "Bagi Orang Muslim, bila mendapat musibah dia bersabar, bila dia mendapat nikmat bersyukur" Jadi gak ada permasalahan dalam hidup ini. Bila Alief diterima sekolah bacalah "Alhamdulillah, kalau gak diterima baca Alhamdulillah" Mungkin itu adalah hasil yang terbaik ALlah berikan kpd kita.

Setelah melihat hasilnya, Alief diterima...Alhamdulillah, rangking 5, Selisih sama rangking hanya 1 point.

Monday, June 08, 2009

Mau dikasih Penghargaan, kok Bayar

Pagi ini mendapat telpon dari seorang cewek....mengaku dari YPMI (Yysn Pengusaha Muslim), mau memberitahukan ke saya bahwa saya dapat kehormatan sebagai pengusaha. Ada rasa bangga juga saat pertama kali nya. Tapi setelah saya perhatikan cara dia menelpon gak menyapa dgn salam. Jadi saya agak curiga.
Katanya Saya diundang untuk datang ke Hotel ZZZ, pada jam, hari dst.
Wah senang ya pak bisa ketemu mentri dan dapat penghargaan, katanya. Lalu minta konfirmasi jml keluarga yang akan dibawa ke hotel tsb. Terakhir minta saya untuk memastikan kehadiran dengan mentransfer sejumlah 6juta....Hmmmm...
Kalau begitu kata saya, gak usah dapat saja Mbak.....
Lain kali saja lah kata saya, terus telpon ditutup....
Alhamdulillah Allah masih melindungi usaha kami....
waspada utk teman-teman yang lain....

Friday, June 05, 2009

Bisnis adalah keyakinan

Ok tulisan Bisnis adalah keyakinan, kenapa seperti itu? Karna dalam berbisnis, ada hal yang diluar kekuasaan kita.
Keyakinan Pertama adalah Yakin Allah akan membukakan pintu rezeki bagi kita. Bila anda tidak yakin dengan bisnis yang anda lakukan, maka akan sering ganti ganti bisnis. Lihat orang bisnis sembako kita bisnis sembako, lihat orang baju muslim sukses kita berubah jadi pedagang baju muslim. Sementara bisnis itu memerlukan pengalaman juga.
Misal anda sekarang usaha bengkel, tapi setelah 1 bulan kok belum ada orderan juga, maka mulai anda ancang-ancang utk pindah ke bisnis lain, nah kalau seperti ini, jadi rumitkan. seharusnya mempelajari apa yang menjadi sebab bengkel kita tidak kunjungi orang. Apakah promosi yang kurang? Apakah karna belum ada testemoni? Apakah karna orang belum tahu spesifikasi usaha kita? Atau anda mulai bukan pada saat musim panen.
Keyakinan kedua adalah : Keyakinan setiap orang yang datang ke tempat usaha kita adalah Calon pembeli Potensial. jangan sekali-kali beranggapana bahwa calon pembeli itu hanya sekedar lihat-lihat barang, sekedar cek harga, sekedar menunggu teman. Nah kalau anda tidak yakin maka anda dalam melayani pelanggan juga gak optimal, jadi 50% peluang sudah hilang. Coba kalau sekiranya kita yakin bahwa yang akan membeli, tentu kita akan melayani pelanggan dengan penuh semangat, penuh perhatian, penuh senyum, dan melayani tamu dengan baik. Sapa, Senyum, Layani akan dilakukan dengan hati penuh keyakinan...
Untuk meningkatkan keyakinan, bisa diambil hikmah seperti orang berpuasa. Kita yakin suatu saat bedu magrib akan tiba. Jadi tidak selama kita berpuasa, tidak selamanya bisnis itu akan lesu, suatu saat pasti akan datang musim semi, musim panen...

Keyakinan ketiga "Yakin akan ada Musim Panen"
Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan..itulah yang diajarkan dalam Al Qur'an
Dibalik musim panceklik pasti pasti akan datang musim hujan.
----
Ini testemoni kami kemaren
"Bila hajat anda belum kecapaian, usaha belum berkembang, karir belum meningkat, coba lah lakukakan puasa. Kalau Bisa semua anggota keluarga puasa (Istri/suami dan anak), niat karna Allah, setelah itu bermunajat kpd Allah SWT. Sampaikan apa yang diinginkan, Insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT. Ini pengalaman kami kemaren, Kamis 4 Juni 09"
Alhamdulillah, pada hari Kamis kemaren, kami bisa melakukan 25 transaksi penjualan ....Ini pertanda musim semi sdh datang, musim panen akan tiba.
Bila segala upaya sdh anda lakukan, Sebar brosur sudah, promosi di media majalah sudah, promosi ke tetangga sudah, promosi di Bazar sdh, mungkin anda lupa dengan Yang Maha Pemberi rezeki yakni Allah.

Monday, June 01, 2009

Membiasakan Anak

Jumat dan Sabtu adalah hari pertama saya membawa anak saya (Arbi 2thn) ke Masjid. Karna baru pertama kali saya bawa ke Masjid, ada rasa was-was juga, takut ribut di Masjid, tapi Alhamdulillah gak terjadi apa yang ditakutkan. Ternyata Arbi diam bersama kakaknya Alief. Pada hari kedua, saya jadi Imam di Masjid, Arbi juga diam saja bersama kakaknya yang lagi shalat.
Mungkin Arbi sering liat kakaknya Shalat, sering lihat Bunda nya shalat, dan gak pernah menganggu....
Setiap hari kami sering menanyakan ke Arbi "Apakah sdh shalat" Jawabnya "DAH" walau belum ....
Paling Arbi kalau shalat sekali angkat tangan, dan habis itu ngacir.....tapi yaa gak apa-apa, yang penting, pesan saya ke anak sdh sampai, bahwa shalat harus ditegakkan....
Mungkin karna sdh biasa jadi bukan hal yang aneh, misal kalau kakaknya Arbi pegang buku yang baru, pasti akan direbut. Tapi kalau kakaknya pegang Al Qur'an, Arbi diam saja mencari mainan yang lain. Yaaa, kami membiasakan setiap habis magrib, jatah nya anak-anak utk tadarus, dan pada pagi Bpk/Ibunya yang tadarus....
Mungkin juga dalam hal komunikasi, kalau Bpk/Ibu nya jarang ngomong sama anak, takutnya kalau sdh dewasa, anak ada masalah curhat nya bukan pada orang tua, tapi ke teman nya...Jadi kami membiasakan diri untuk berkomunikasi setiap habis magrib...
Memang Hidup itu Indah....