Tuesday, September 29, 2009

Belajar dari Kegagalan - 1

Belajar dari Alam Bagaimana menghadapi kegagalan (keberhasilan yang tertunda)
Kita lahir keatas dunia sudah diberi oleh Allah SWT kekuatan untuk mempelajari kegagalan. Sewaktu kita bayi, kita sering gagal untuk berjalan, tapi apakah kita berhenti untuk bisa berjalan? Menurut penyelidikan, lebih dari dari 240 kali kita gagal berdiri ketika kita belajar berjalan. Apakah yang kiranya terjadi bila kita diwaktu kecil berhenti belajar berjalan pada kali yang ke 200. Tentu kita tidak akan pernah bisa berjalan seperti saat sekarang. Tampaknya kita sewaktu bayi, kita menikmatai proses belajar. Bukti nya bayi tidak pernah menyerah dengan keadaan, tidak pernah menyalahkan lantai yang licin, tidak pernah menyalahkan orang tua yang tidak mengajarkan kita cara berjalan yang benar. Apakah pernah bayi ragu, bahwa dia tidak akan bisa berjalan, lalu tidak pernah mencoba lagi? Kita bisa tebak, tentu kita tidak akan pernah bisa berjalan kalau sekiranya kita menyerah diwaktu kecil dulu. Belajar dari proses belajar berjalan diwaktu kecil ini. Walau GAGAL, tapi kita tetap berusaha sekuat tenaga untuk bisa berjalan.
Allah SWT sudah memberikan pembelajaran kpd kita sewaktu kita kecil untuk menghadapi kegagalan, Yaa kegagalan adalah kunci dari kesuksesan. Kita perhatikan alam, ambil contoh burung. Di pagi hari burung terbang, keluar dari sarang untuk mencari makanan. Apakah pernah burung tidak mendapatkan makanan, artinya pulang ke sarang tanpa membawa makanan untuk anaknya? Tentu jawabnya tidak. Allah sudah menentukan rezeki burung tersebut, walau gak ada makanan di daerah yang dekat dengan sarang burung, burung akan mencari sumber makanan ke tempat yang lebih jauh. Jadi anak burung tidak akan pernah kelaparan. Karna induknya selalu membawa makanan untuk anaknya. Konsep inilah yang diajarkan oleh orang tua MInang ke anak nya. Merantu lah ke negri orang, karna di kampung kurang makanan….Kembali ke cerita burung, apakah kita kurang mengambil pembelajaran dari burung, yang tidak pernah menyerah untuk mencari rezeki untuk makanan anaknya?
Saya suka menonton acara flora dan fauna, memperhatikan bagaimana seekor binantang buas mengajarkan kepada anaknya untuk membunuh binatang lain. Ambil contoh Singa. Singa kecil belum bisa membunuh kalau diwaktu kecil dia tidak pernah diajarkan oleh induknya. Mulai lah induk singa mencari dan menangkap binatang kecil, lalu binatang kecil dia biarkan hidup untuk dijadikan bahan latihan membunuh untuk anak-anaknya. Yaaa mulai dari yang kecil sampai menjadi besar, jadi seekor singa sekalipun mulai belajar membunuh dari yang kecil dulu. Apakah langsung bisa membunuh? Tentu tidak, mungkin setelah beberapa kali mencoba membunuh baru seekor singa berhasil membunuh binatang kecil. Apakah pernah anak singa berhenti belajar membunuh? Tentu tidak. Proses pembelajaran yang diperoleh dari cara membunuh adalah dengan melihat langsung Induk singa membunuh. Kalau dianalogikan dengan mencari nafkah, berbisnis, dengan melihat langsung maka proses pembelajaran akan lebih cepat.
Dari contoh proses berjalan dari kecil, proses burung mendapatkan rezeki nya, proses singa bisa membunuh, disana ada proses kegagalan. Ya KEGAGALAN, tapi tidak ada ada kata menyerah dengan keadaan, dan tidak pernah menyalahkan keadaan disekeliling kita. Kegagalan adalah kunci kita untuk mencapai kesuksesan, kalau kita gagal dihari ini, artinya KESUKSESAN sudah mulai mendekat….
Bagaimana dengan usaha anda pada selama Lebaran dan bulan Ramadhan kemaren? Kami berharap semoga sukses selalu untuk Anda...

Buah Kejujuran

Alkisah, ada seorang raja yang ingin mencari penganti nya. Lalu diumumkanlah kpd semua rakyatnya, akan diadakan lomba/kontes menanam pohon. Kata raja "Barang siapa yang bisa menanam pohon (yang biji nya dari raja) dan hasil nya tertinggi maka dia akan diangkat jadi raja. Ada syarat lain, Biji pohon nya gak boleh diganti". Setelah 6 bulan maka diminta para kontestan untuk mempertunjukkan hasilnya. 6 bulan sudah berlalu, banyak pemuda yang mempertunjukkan hasil kerjanya. Tapi ada satu orang pemuda yang membawa pot tanpa pohon. Semua orang melihat senis kpd pemuda tersebut. Tapi apa yang terjadi? Ketika pemuda menghadap raja dia berkata "Raja saya sdh berusaha selama 6 bulan mengurus pohon dari biji raja, tapi hasilnya seperti ini (tidak ada pohon yang tumbuh)?" Sesuatu yang luar yang terduga, Raja mengankat pemuda yang membawa pot tanpa pohon tersebut. Kenapa? Karna raja tahu itu lah pemuda yang jujur, karna bibit pohon yang dia kasihkan sudah dia bakar terlebih dahulu, jadi tidak mungkin akan tumbuh pohon dari biji tersebut.....

Nah bagaimana kejujuran kita dalam merintis bisnis, kejujuran kita dalam berbicara?
Insya Allah, orang yang jujur dalam berbisnis akan mendapat banyak kemudahan dari Allah.

Ada seorang teman bertanya ke saya, apakah selama nya kita jujur? Jawab saya iya, FOREVER. Tapi kadang ketidak jujuran diperbolehkan. Misal ada yang mau bunuh, masa kita kasih info yang benar, justru ketidak jujuran akan mendapatkan pahala. Masakkan Istri tidak, enak kita katakan enak itu juga diperbolehkan...

Cukup sekian cerita, semoga kita bisa mendidik Anak, Istri, dan lingkungan kita menjadi orang yang jujur