Wednesday, December 16, 2009

Bisnis itu perlu pengalaman

Perjalanan di Minggu ini membuat saya termotivasi utk lebih maju....semoga para pembaca juga semakin semangat untuk berbisnis dan berkarya

======
Sabtu, 12 Des 09, saya bersilaturahmi ke teman yang tinggal di Sukatani. Sukatani itu kira2 20KM dari rumah saya. Teman berjualan di pasar Kecamatan. Memang agak jauh dari pusat kota. Toko nya hanya 2,5 x3 M, tapi pembeli nya rame sekali. Selama 20menit saya duduk disana sambil amati bisnis nya, tak henti-hentinya pengunjung datang, jadi saya ngobrol nya terhenti-henti.

Saya : "Toko nya rame sekali pak, apa hari ini hari pasar?"
H Cecep : "Tidak pak, disini gak ada pasar"
H Cecep : "Kalau di hari lebaran lebih rame lagi, bisa sampai pagi jualan nya, tapi saya kuat hanya sampai jam 2pagi"
Saya : "Wah kalau begini jualan retail mau juga saya berjualan retail nih"
H Cecep : "Ketawa saja haji Cecep"
Saya : "Kalau belanja barang brp juta/Minggu?"
Istri H Cecep : "Sekitar 35juta sekali belanja, 2 kali seminggu belanja ke pusat grosir"

Setelah selesai silaturahmi, saya pulang dan membayangkan omset pak Haji Cecep.
Yang perlu dipelajari dari bisnis H Cecep ini adalah keramahan istri beliau utk menyapa calon pembeli, cara memanggil pelanggan yang membuat hati pembeli jadi senang.

=======
Kisah lain
Hari Senin, tgl 14 Des 09, pelanggan (bukan H Cecep) saya datang ke rumah. Saya diskusi tentang omset saat sekarang dan produk yang dijual nya. Katanya untuk satu produk saja dimusim sepi ini bisa omset 5juta/hari untuk satu produk.....Kebayangkan bagaimana omset nya kalau dimusim rame. Produk yang dia jual sama pelanggan ini ada beberapa macam, perkiraan saya, gak kurang 12juta / hari omset nya dimusim sepi ini....
Dari cerita omset, membuat saya dan istri jadi terkagum kagum sama pelanggan yang satu ini.....
Ooo ya pelanggan ini berjualan di SGC, mantan karyawan juga, keluar kantor di thn 2006, setahun lebih dahulu dari saya.
Yang perlu dicontoh dari pelanggan ini adalah Kegesitan beliau untuk memasarkan produk ...dan keberanian nya untuk take action….

Seminggu yang lalu saya mencari beras untuk kebutuhan www.ubcimart.com. Kami mencari beras ke daerah Karawang, pusat beras di Jabar. Kami cari beras di pasar JOHAR. Ternyata harga beras sudah naik. Naik nya sekitar 800/KG. Jadi saya jadi ragu utk ambil action, jadi beli bersnya sedikit saja. Karna saya tidak mengikuti perkembangan harga beras dari hari demi hari.

Dari beberapa kisah diatas, menurut saya bisnis itu butuh pengalaman, dengan pengalaman itulah kita bisa menentukan harga yang pas, berapa harga jual, berapa profit yang harus diambil dll. Saya perhatikan pak H Cecep tidak sungkan-sungkan untuk mengajak calon pembeli utk mampir ke tokonya. Jadi kalau sdh terbiasa akan enak.

Jadi untuk sukses itu memang perlu latihan, ada proses waktu utk mencapai sukses, ada proses pengalaman, pendawasaan berpikir dll. Semua itu harus dilalui. Menurut saya ilmu tidak bisa didapat dari bangku kuliah/pelatihan. Jadi jangan membayangkan setelah berbisnis satu tahun akan langsung menanjak. Bagaimana dengan saya?
Sebetulnya saya waktu kerja dikantor dulu, sudah berbisnis jualan baju juga. Di Thn 1997, saya jualan baju ke teman2 kantor. Thn 98, saya jual beli mobil. Di thn 2006, sebelum saya keluar kantor, bisnis baju muslim sudah jalan….

Waktu saya kelas 2 SMP sdh bisa membuat cincin emas. Proses nya dari emas batangan diolah jadi cincin, dari awal sampai selesai. Dan memasarkan nya ke pasar. Memasarkan emas yang sudah jadi sendiri ke pasar. Gimana pedagang bisa percaya sama cincin emas yang saya bawa? Bagaimana perasaan waktu menunggu pedagang mengatakan bahwa cincin emas ini akan dia beli. Pedagang emas itu menghancurkan salah satu dari cincin yg saya buat. Setelah di test, pedagang emas itu mengangguk dan hati saya menjadi senang. Betapa bahagia nya saya waktu, karya ku dihargai dan dibeli.

Friday, December 11, 2009

Mudahkan Urusan Saudara maka...



Sebelum kita berangkat haji, kita sering diberi tausiah oleh Ustad pembimbing (Ust Sonai). Mungkin ini salah satu enaknya kita berangkat haji pakai KBIH, dimana pembimbing nya terus memberikan tausiah, baik di Mekah maupun di Madinah. Kita sering mendapat siraman rohani. Mungkin akan berbeda kalau kita berangkat pakai haji mandiri. Apalagi kalau pembimbing nya punya jaringan Ustad lagi, jadi ust Sonai bisa undang ustad yang lain untuk memberikan tausiah. Jadi Ustadnya berfariasi. Siraman rohani akan membuat kita semakin mantap untuk beribadah, iklash dan bersemangat.

Beberapa nasehat Ustad adalah "Bila kita memudahkan urusan saudara kita maka Allah akan mudahkan urusan kita". nasehat yang lain adalah "Bila kita melayani tamu Allah (jamaah Haji), maka berarti kita memuliakan Allah".

Kata-kata "Melayani Tamu Allah" yaaa itu tertanam di dalam benak saya. Lalu sebelum berangkat niatkan itu juga. Saya akan membantu pak Tua, usia 85 tahun, pak Woto. Pada saat saya kenal beliau, orang nya rendah hati. Asal Jawa, tapi sudah lama merantau ke Aceh. Nasehat lain dari Ustad adalah "Kita tidak tahu amalan apa yang membuat kita masuk surga, jadi beramal sebanyak2 nya". Jadi saya niatkan "saya akan bantu pak Woto", karna beliau berangkat sendiri. Kebayang bagi saya bagaimana ya kondisi nya disana? karna sudah tua. Saya akan bantu dia mengangkat koper, pengurusan surat-surat, dll.

Ketika sampai di jedah pak Woto harus pakai pakaian ihram, takut tertinggal, takut surat hilang dll. Disini saya rasakan betapa stress pak W ini, lalu saya bantu beliau.....takut tertinggal karna banyak orang, takut terpisah, dll. Ku lihat napas nya begitu cepat, tapi setelah diminta untuk tenang baru reda nafas nya.....
Alhamdulillah selama di Mekah, pak W lancar saja, karna beliau enak diajak ngobrol, tidak sombong. Jadi banyak juga teman haji yang lain untuk membantu beliau.

Yaa tidak sombong, bukti nya yang tua sehat saja selama di Mekah, bahkan yang muda2 banyak
yang sakit.

Kalau kita kaitkan dengan bisnis, tidak sombong, maka kita akan banyak teman, makin banyak supplier kita.
Wassalam
Afrizal MT