Wednesday, July 23, 2008

Hal yang Berat keluar kantor

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hal yang paling berat dalam memutuskan untuk keluar kantor adalah "Pada saat istri saya minta keluar kantor"
Kenapa?
karna waktu itu kehidupan kami masih pas-pasan. Pas-pasan yaa betul pas-pasan. Tiap bulan habis terus gaji tersebut. Waktu kami kerja di BUMN di Bandung. Kalau sekarang Alhamdulillah juga pas-pasan, pas mau beli motor, pas ada uang nya. pas mau beli rumah, pas ada uangnya. Pas beli AC pas ada uang nya. Pas anak masuk sekolah, pas ada uang nya. Gak pinjam sana-sini lagi.
Kenapa saya katakan hal yang berat waktu istri saya keluar kantor?
Waktu itu kami disarankan oleh Bapak saya "Istri gak usah kerja"..dengan berat hati, saya katakan ke istri. Istri saya jawab " Yaaa gak apa-apa"....
Tapi memang 1 bulan pertama saja beratnya....tapi istri setelah keluar kantor yg 8 jam kerja sehari, tetap saja cari tambahan, jadi dosen dan jadi programmer. tapi tidak begitu menyita waktu. Baru setahun kemudian benar-benar full dirumah.

Sampai sekarang istri saya betul-betul menjadi ibu bagi anak-anaknya yang sudah 4 orang. Tiap hr dia mengajarkan ngaji, matemetika, Etika, moral dll. Jadi tiap hr istri tahu perkembangan anak.

Waktu saya keluar kantor, saya kan sudah ada peganggan nya (bisnisnya sdh jalan). Istilahnya, kalau meloncat sudah jelas tempat berpijak. Juga bekal saya untuk 15 bulan bekal hidup normal masih ada. Jadi rasa takut sangat sedikit sekali. Pas ada tawaran jadi senior manager, saya jawab saja dengan halus, saya akan membesarkan bisnis saya. Tempat berpijak artinya, jelas apa yang akan kita kerjakan setelah keluar dikantor, dan itu sdh berjalan, bukan coba-coba lagi. Jadi jangan seperti orang yang baru keluar training/seminar, begitu semangat nya, langsung besok nya resign, tapi dia belum pernah latihan, belum melewati kehidupan aktual sebenarnya. Belum melewati proses aktualnya, baru dalam angan-angan. Kalau seperti ini jangan, ini namanya nekat.

Kalau dilingkungan RT, saya sekarang jadi CONTOH. Contoh nya gini. Ada teman, punya adik, adiknya lulusan PT. Tapi ingin sekali kerja kantoran. nah yang jadi contoh nya saya. kata teman "Tuh lihat pak Rizal, gaji kantor yg sdh diatas 10jt, keluar kantor, dan lihat sekarang penghasilan nya 4kali lebih besar dari kantor". Ya saya hanya senyum-senyun saja, ketika dijadikan contoh bagi teman orang Padang tersebut.

Menurut saya bagi teman yang mau keluar kantor adalah
1. Siapkan mental dulu terutama keberanian, pakai prinsip bakar kapal. Tapi kalau pun mundur selangkah gak apa-apa, kita logis saja, misal kembali kantor lagi. Asalkan niat nya utk sementara saja.
2. Siapkan uang untuk bekal 15 bulan, ini kalau belum punya bisnis. Kecuali anda sudah siap untuk menurunkan kualitas hidupnya.
3. Jalani bisnis tersebut selama kita masih kantoran paling kurang sudah 1 thn.
4. Bila income nya sudah 40% dari penghasilan kantor, itu pertanda akan maju bisnis nya. Jadi tidak begitu berat untuk mengembangkan menjadi 100% di tahun pertama.
5. Ubah pola pikir dan strategi. Dulu saya melihat barang 20pcs di rumah rasanya kuatir saja, takut rugi, gak ada yang beli dll. Tapi sekarang strategi marketing kan sdh beda. Handphone ada, internet ada, jad komunikasi lebih lancarkan. Kalau sekarang saya, melihat barang 2000pcs, masih kurang sekali. Pola pikirnya sdh beda.

Mohon maaf bila, ada yang salah dalm tulisan ini, karna pengalaman orang berbeda-beda. Tiap orang beda tingkat keberanian nya, tapi kita harus menocba untuk bangkit, merubah kondisi dari jelek menjadi baik, kondisi baik menjadi lebih baik.

NB : Ada kebahagian kalau kita bisa membuat orang lain bisa bahagia.

Wassalam
H Afrizal 021-9865-3573
0813-1552-7965
www.katalog-poeti.blogspot.com
YM : afrizal_syafri