Dua bulan terakhir saya mencoba mempelajari bisnis properti. Dari kenaikan harga tanah dan harga tanah di suatu kota.
Saya tinggal di perumahan Cikarang Baru. Sejak thn 2004
sebelum pemilu, saya tinggal di jl Kelinci 4. Dua tahun saya mengontrak
rumah, di thn 2006 saya baru beli rumah.
Karna teman tetangga ada yang pengusaha maka saya tertarik utk usaha. Mulai lah saya merintis usaha baju muslim di thn 2006 tsb.
Sebelum nya di thn 2004, saya diajak oleh teman utk membeli rumah
seharga 23jt. Dalam waktu 1 bulan rumah tsb laku seharga 40jt. Dari
sanalah saya tertarik utk usaha. Kalau begini cari uang maka cepat kaya
nih kata saya dalam hati.
Sekarang rumah yang seharga 23jt di thn 2004, nilai jualnya
sudah diatas 300jt di thn 2014. Berapa persenkah kenaikkan nya dalam
satu tahun?
Yang mau saya tekan dalam email ini adalah sistem bagi
hasil. Waktu itu saya baru tinggal di Cikarang, jadi teman lah yang
mencari rumah dan menjamin bahwa rumah tsb murah dan cepat laku.
Sementara saya hanya modal sekitar 15jt. Maklum waktu iu masih karyawan.
Tapi teman tsb cukip fair dgn sistem bagi hasil 50 : 50.
Bagaimana mana kalau rumah tidak laku? Atau laku nya lama. Ini akan menjadi pertimbangan dalam bisnis properti....
Salah seorang pemain properti (PP) memberikan jaminan dgn
sistem bagi hasil yang fair dengan pemilik modal( PM). PP mencari rumah
dan bertanggung jawab untuk menjual nya lagi. Sementara PM hanya pegang
kuasa jual atas properti yang dibeli.
Sistem bagi hasil nya.
Bila rumah laku dalam Tiga bulan pertama maka PP 40 : PM 60 dari profit bersih.
Bila rumah laku dalam bulan ke 4 sd 6 maka bahi hasil nya jadi PP 30, PM 70.
Bila rumah laku dalam bulan k 7 sd 9 maka bagi hasil akan berkurang. PP 20, PM 80.
Dari bisnis hitungan bagi hasil seperti ini, saya kira
cukup fair dimana pemilik modal ingin dapat profit lebih besar bila
rumah nya terjual dalam waktu lama....
Sekian dulu cerita properti....
Waktu puasa sudah dekat nih.....masih fokus di grosir baju muslim.
Nanti disambung lagi.
www.bekasigrosir.com
<< Home